Ini Insiden yang Bikin Cap Korea Rasis Mendunia
Dear readers! Kamu pasti pernah kan dengar beberapa kasus soal Korea rasis? Negara yang berhasil mengemuka dengan boy and girlband-nya itu memang tidak sekali mendapatkan cap seperti ini.
Pandangan tersebut sebenarnya tidak naik ke permukaan begitu saja. Ada beberapa kejadian yang membuat orang-orang menuduh negeri gingseng sebagai negeri yang agak diskriminatif.
Well mungkin tidak separah kasus rasisme di Amerika Serikat, ya. Namun isu colorisme masih begitu kuat di sana. FYI, colorisme adalah sebuah pandangan yang menganggap bahwa semakin gelap kulit seseorang, maka ia semakin buruk rupa.
Di Korea, colorisme dianggap sangat lumrah sebagaimana di banyak negara asia lainnya. Alhasil, ada saja oknum-oknum negeri tersebut yang perilakukanya sangat buruk terhadap mereka yang tidak berkulit putih.
Contohnya? Yah, misalnya saja 5 kasus di bawah ini.
5 Insiden Sebabkan Tuduhan Korea Rasis
1. Kasus Bella Poarch
Bella Poarch adalah seorang tiktoker, influencer, dan penyanyi berdarah Filipina. Ia terkenal karena bisa menirukan ekspresi imut karakter kartun.
Sayangnya, pada satu kesempatan ia membuat video Tiktok yang sangat kontroversial. Pada konten tersebut ia memamerkan tato bergambar bendera Jepang di masa imperialisme.
Netizen Korea yang menjadi penonton Bella menjadi amat marah dengan hal itu. Mereka mengira Bella telah menghina negaranya, sebab Jepang pernah menjajah Korea Selatan.
Yang disesalkan, beberapa protes warganet Korsel cenderung offside. Sebab tak sedikit di antara mereka yang mengatai Filipina sebagai negara yang miskin dengan orang-orang yang pendek dan berkulit gelap.
Warganet Filipina pun jadi geram mendengar ejekan itu. Mereka kemudian balik mengatai Korea sebagai negara yang sangat rasis.
2. Diskriminasi Turis Asia Tenggara di Korea
Tak sedikit turis Asia Tenggara yang mengeluhkan pengalamannya selama berlibur di Korea Selatan. Mereka merasa ekspektasinya terlalu tinggi sebab kehidupan seru ala K-Drama tidak mereka peroleh. Duh.
Sebaliknya, beberapa dari mereka malah mendapatkan pengalaman diskriminatif yang kurang mengenakkan. Ada yang dipandang dengan kurang sopan, diabaikan, hingga dihina secara langsung.
Kisah-kisah pengalaman ini bisa kamu baca di berbagai media sosial dan forum dunia maya. Misalnya saja di Facebook, Twitter, hingga Quora. Beberapa "curhatan" para turis itupun viral sehingga membentuk persepsi yang negatif terhadap negeri gingseng.
3. Social Experiment di Mana Orang Asia Tenggara Minta Tolong
Salah satu pemicu awal trendingnya isu diskriminasi di Korsel adalah munculnya sebuah konten tentang orang Asia Tenggara yang minta tolong pada orang Korea. Pada social experiment tersebut, warga Asia Tenggara dengan kulit coklatnya cenderung diabaikan ketika meminta bantuan.
Eits, tapi tetap ada kok yang membantu. Hanya saja, konten inilah yang kemudian menjadi justifikasi bahwa isu soal Korea rasis itu nyata adanya.
Nih Vyonna kasih link videonya biar teman-teman bisa nilai sendiri "Social Experiment Southeast Asian Asking Help in Korea."
4. Tayangan Olimpiade Rasis di TV Korea
Masih ingat kejadian ini, kan? Ya, ketika Jepang sedang menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020, negara tetangganya malah sempat viral karena ulah sebuah stasiun televisinya.
MBC, nama stasiun televisi tersebut, menampilkan gambar stereotip ketika kontingen tiap negara masuk arena pesta pembukaan. Beberapa negara memang mendapatkan stereotip yang lucu dan menarik. Italia, misalnya, digambarkan sebagai negeri penghasil Pizza yang lezat.
Sayangnya, beberapa negara yang lain mendapatkan stigma yang negatif dan cenderung tidak etis. Ukraina, misalnya, disimbolkan dengan gambar ledakan nuklir Chernobyl. Sementara Indonesia ditulis sebagai negara yang berpenghasilan rendah. Bahkan Haiti digambarkan sebagai negara chaos yang baru saja mengalami kerusuhan.
5. Diskriminasi terhadap Orang Kulit Hitam di Korea Selatan
Di Channel Youtube Asian Boss pernah dilakukan street interview tentang pengalaman orang kulit hitam di negeri gingseng. Mereka yang diwawancarai ada yang berasal dari Amerika, Eropa, dan tentu saja Afrika.
Rupanya, sedikit banyak pengalaman diskriminatif itu memang mereka terima. Mereka merasa kurang diterima dan kurang diapresiasi dibanding ekspatriat yang berkulit putih.
Malah pernah ada guru Bahasa Inggris berkulit hitam yang diremehkan karena warna kulitnya. Padahal ia adalah english native speaker yang berasal dari Amerika Serikat.
Well, sedih, ya? Untung saja, tindakan ini tidak sampai pada penyerangan fisik.
Jadi, Apakah Benar Cap Korea Rasis itu? Atau itu Cuma Kerjaan Hater K-pop?
Kita tidak bisa menampik bahwa negeri gingseng dengan Oppa dan Eonni yang cantik itu memang kadang masih diskriminatif. Colorisme di negeri Asia Timur itu masih sangat tinggi sehingga warga mereka cenderung memandang rendah siapapun yang kulitnya tidak putih.
Namun, sebetulnya bukan cuma Korsel lho yang punya masalah seperti ini. Kita di Asia Tenggara pun memiliki masalah serupa. Jadi, sembari bersikap kritis dengan berbagai insiden yang topiknya soal Korea rasis, kita juga perlu instropeksi diri.
Yuk, belajar tidak rasis!
Posting Komentar untuk "Ini Insiden yang Bikin Cap Korea Rasis Mendunia"